Candi Sumberawan adalah candi unik dengan bentuk stupa yang terletak di tengah keindahan alam. Dengan sejarahnya yang terkait dengan Kerajaan Majapahit, arsitektur sederhana namun sarat makna, dan legenda yang melingkupinya, Candi Sumberawan menawarkan pengalaman edukatif dan spiritual bagi siswa dan wisatawan. Tempat ini tidak hanya menjadi destinasi wisata sejarah tetapi juga tempat yang ideal untuk refleksi dan meditasi di tengah kedamaian alam.
Candi Sumberawan terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Berbeda dengan candi lainnya, Candi Sumberawan dikenal sebagai candi berbentuk stupa, tanpa adanya ukiran atau relief pada dindingnya. Candi ini diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-14.
Candi Sumberawan dianggap sebagai tempat suci bagi umat Buddha dan digunakan sebagai tempat meditasi. Fungsi utama candi ini lebih bersifat spiritual, karena letaknya yang terpencil dan dikelilingi oleh alam yang tenang.
Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1904 dalam keadaan tertutup tanah dan tumbuhan. Kemudian, pada tahun 1937 dilakukan upaya pemugaran untuk mengembalikan bentuk asli candi ini.
Nikmati suasana tenang di sekitar candi untuk meditasi atau refleksi pribadi. Pengunjung dapat merasakan kedamaian yang ditawarkan oleh lingkungan alam dan arsitektur sederhana candi.
Candi Sumberawan menawarkan pemandangan yang indah, terutama dengan latar belakang alam yang asri. Pengunjung dapat mengambil foto untuk mendokumentasikan kunjungan mereka.
Candi Sumberawan memiliki bentuk stupa yang sederhana, dengan tinggi sekitar 5,23 meter dan diameter dasar sekitar 6,25 meter. Stupa ini terdiri dari tiga bagian utama: bagian dasar, tubuh, dan puncak. Tidak seperti candi lain yang penuh dengan ukiran, Candi Sumberawan memiliki permukaan yang polos, mencerminkan kesederhanaan arsitektur pada masa itu.
Candi ini terletak di tepi kolam mata air alami yang jernih, yang menjadi ciri khas dari lokasi ini. Keberadaan sumber air ini memberikan makna spiritual tambahan bagi Candi Sumberawan, karena air dianggap sebagai simbol kesucian dan kehidupan.
Candi Sumberawan dibangun menggunakan batu andesit, yang umum digunakan dalam konstruksi candi pada masa Majapahit. Batu-batu ini disusun rapi tanpa adanya perekat, menunjukkan teknik konstruksi yang sudah maju pada masa itu.
Menurut legenda, Candi Sumberawan adalah tempat di mana Hayam Wuruk, raja Majapahit, pernah melakukan meditasi. Lokasi yang terpencil dan tenang membuat tempat ini dianggap ideal untuk kegiatan spiritual dan meditasi.
Meskipun tidak memiliki relief atau ukiran yang menceritakan kisah mitologi secara langsung, keberadaan Candi Sumberawan dianggap memiliki hubungan erat dengan kehidupan spiritual pada masa Kerajaan Majapahit. Dikatakan bahwa para penganut agama Buddha sering berkunjung ke candi ini untuk berdoa dan menyucikan diri.
Sumber air di sekitar Candi Sumberawan dipercaya memiliki kekuatan magis dan dianggap suci oleh masyarakat setempat. Konon, mata air ini tidak pernah kering meskipun musim kemarau, dan airnya diyakini bisa membawa berkah dan kesehatan.
Candi Sumberawan merupakan salah satu situs budaya penting di Kabupaten Malang yang menunjukkan keberagaman dan toleransi agama pada masa lalu. Keberadaannya sebagai candi Buddha di wilayah yang didominasi oleh agama Hindu menunjukkan kerukunan beragama pada masa Majapahit.
Candi ini dianggap sebagai tempat yang sakral dan spiritual oleh masyarakat setempat. Keindahan alam di sekitarnya menambah kesan damai dan suci, membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk refleksi dan meditasi.
Candi Sumberawan menawarkan pengalaman wisata yang edukatif, terutama bagi mereka yang ingin belajar tentang sejarah dan spiritualitas pada masa Kerajaan Majapahit. Selain itu, suasana alam yang asri membuat candi ini menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.