Candi Singosari, yang dibangun pada abad ke-13 oleh Kerajaan Singosari, didirikan sebagai penghormatan kepada Raja Kertanegara, raja terakhir kerajaan tersebut, setelah ia tewas dalam serangan pasukan Kerajaan Kediri. Candi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan, tetapi juga sebagai simbol kebesaran dan keagungan Kerajaan Singosari, mencerminkan sinkretisme agama Hindu-Buddha pada masa itu.
Sebagai pusat spiritual yang penting, Candi Singosari mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang berkembang di wilayah tersebut. Candi ini menjadi tempat pemujaan yang dihormati dan memperlihatkan warisan spiritual yang kaya dari Kerajaan Singosari.
Candi Singosari ditemukan dalam kondisi rusak dan tertimbun tanah. Melalui pemugaran dan penelitian arkeologi, usaha dilakukan untuk mengembalikan kemegahan candi serta mengungkap sejarah yang terkandung di dalamnya. Saat ini, candi ini menjadi salah satu situs bersejarah yang dilindungi di Indonesia.
Candi Singosari memiliki struktur khas yang terdiri dari tiga bagian utama: kaki (batur), tubuh, dan atap. Kaki candi dihiasi dengan relief yang menggambarkan motif alam serta mitologi Hindu-Buddha, sementara bagian tubuh candi berfungsi sebagai tempat pemujaan dengan relung yang menampung patung dewa-dewi. Dinding candi dipenuhi dengan relief yang menggambarkan kisah-kisah dari kitab suci Hindu dan Buddha, seperti Ramayana dan Mahabharata, menampilkan ukiran yang rumit dan menunjukkan keterampilan seni ukir pada masa itu.
Selain itu, ornamen bunga teratai yang melambangkan kesucian dan kehidupan abadi juga menghiasi candi. Di pintu masuk Candi Singosari terdapat patung Dwarapala, dua patung raksasa setinggi sekitar 3,7 meter, yang berfungsi sebagai penjaga gerbang dan menjadi ikon candi ini. Patung Dwarapala merupakan salah satu ciri khas Candi Singosari dan termasuk salah satu yang terbesar di Indonesia.
Atap Candi Singosari berbentuk menara bertingkat, melambangkan Gunung Meru, tempat tinggal para dewa dalam mitologi Hindu. Meskipun bagian puncak atap dulunya mungkin memiliki arca atau stupa, kini bagian atas candi tidak utuh. Struktur dan ornamen yang ada di Candi Singosari mencerminkan keindahan serta kekayaan budaya dari peradaban Hindu-Buddha di Indonesia.
Candi Singosari merupakan salah satu warisan budaya yang penting di Indonesia. Candi ini menjadi simbol kebesaran Kerajaan Singosari dan mencerminkan kejayaan peradaban Hindu-Buddha di Nusantara. Sebagai situs sejarah, candi ini memberikan gambaran tentang kehidupan religius, politik, dan seni pada masa kerajaan.
Candi Singosari memiliki nilai arkeologis yang tinggi, karena menjadi sumber informasi penting mengenai arsitektur, seni, dan budaya pada masa Singosari. Penelitian dan pemugaran candi ini membantu kita memahami lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan peradaban di Jawa Timur.
Hingga saat ini, Candi Singosari masih sering dikunjungi sebagai tempat pemujaan dan peringatan. Selain itu, candi ini juga menjadi salah satu destinasi edukatif bagi siswa dan wisatawan yang ingin mempelajari sejarah dan kebudayaan Indonesia.