Museum Singosari didirikan untuk melestarikan dan memamerkan artefak-artefak bersejarah dari masa Kerajaan Singosari dan Majapahit. Terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, museum ini menjadi pusat edukasi dan informasi tentang sejarah dan kebudayaan kuno Jawa Timur. Pendirian museum ini bertujuan untuk mengumpulkan dan merawat peninggalan sejarah yang ditemukan di sekitar wilayah Singosari dan sekitarnya.
Museum Singosari memiliki koleksi yang kaya, termasuk arca, prasasti, relief, dan artefak lainnya yang berkaitan dengan Kerajaan Singosari dan Majapahit. Banyak dari artefak ini ditemukan di situs-situs arkeologi di sekitar Singosari, seperti Candi Singosari, Candi Sumberawan, dan situs-situs lainnya. Koleksi ini memberikan gambaran mendalam tentang kehidupan, seni, dan kepercayaan masyarakat pada masa tersebut.
Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan artefak, Museum Singosari juga menjadi pusat edukasi dan penelitian. Museum ini sering dikunjungi oleh pelajar, mahasiswa, dan peneliti yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya Jawa Timur. Dengan adanya museum ini, generasi muda dapat belajar dan menghargai warisan budaya nenek moyang.
Museum Singosari dirancang dengan gaya arsitektur yang menggabungkan unsur-unsur tradisional dan modern. Bangunan museum memiliki elemen arsitektur Jawa, seperti atap limasan dan ornamen khas Jawa, namun tetap mempertahankan kesederhanaan dan fungsionalitas sebagai ruang pameran. Hal ini mencerminkan upaya untuk menjaga nilai tradisi sekaligus menyediakan fasilitas yang nyaman bagi pengunjung.
Di dalam museum, ruang pameran didesain untuk menampilkan koleksi artefak dengan cara yang informatif dan menarik. Artefak-artefak seperti arca, prasasti, dan relief ditata secara tematik, memungkinkan pengunjung untuk memahami konteks sejarah dan budaya dari setiap artefak yang dipamerkan. Pencahayaan dan penataan ruang juga diatur sedemikian rupa untuk menonjolkan keindahan dan detail dari setiap artefak.
Selain ruang pameran, Museum Singosari juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti ruang audio-visual untuk pemutaran film dokumenter, perpustakaan kecil yang menyediakan literatur tentang sejarah Singosari dan Majapahit, serta area taman yang bisa digunakan untuk bersantai setelah berkeliling museum.
Museum Singosari memiliki koleksi arca dan patung yang menggambarkan dewa-dewi dalam mitologi Hindu dan Buddha. Misalnya, arca Siwa, Ganesha, dan Durga Mahisasuramardini yang menunjukkan pengaruh agama dan kepercayaan pada masa Kerajaan Singosari. Setiap arca memiliki cerita dan legenda tersendiri yang mencerminkan keyakinan dan nilai spiritual masyarakat pada masa itu.
Koleksi prasasti di museum ini memuat berbagai inskripsi yang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan, aturan hukum, dan upacara keagamaan. Relief yang dipamerkan juga menceritakan kisah-kisah mitologi, seperti cerita Ramayana dan Mahabharata, yang menjadi bagian penting dari budaya dan seni pada masa itu.
Selain mitologi Hindu-Buddha, Museum Singosari juga menampilkan artefak yang terkait dengan legenda dan cerita rakyat setempat. Misalnya, cerita tentang Raja Kertanegara dan upaya ekspansinya, serta legenda Dwarapala sebagai penjaga gerbang candi yang memiliki kekuatan magis.
Museum Singosari berperan penting dalam pelestarian warisan budaya dan sejarah Jawa Timur. Dengan mengumpulkan dan merawat artefak-artefak bersejarah, museum ini membantu menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang agar dapat dipelajari oleh generasi mendatang.
Museum ini menjadi sumber pengetahuan bagi pelajar, mahasiswa, dan peneliti yang ingin mempelajari sejarah Kerajaan Singosari dan Majapahit. Melalui pameran dan program edukatif, museum ini menyediakan informasi yang mendalam dan komprehensif tentang peradaban kuno Jawa Timur.
Museum Singosari juga menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan. Pengunjung dapat belajar tentang sejarah dan kebudayaan kuno dengan cara yang interaktif dan mendalam. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.